Restorasi Terumbu Karang oleh PLN Indonesia Power: Meningkatkan Kesejahteraan Sosial dan Lingkungan
- Minggu, 08 September 2024
PLN Indonesia Power (PLN IP) terus mengimplementasikan komitmennya terhadap prinsip Environmental, Sustainability, dan Governance (ESG). Salah satu inisiatif terbaru adalah program pemulihan terumbu karang di Taman Laut Pandanan, Lombok Utara NTB, yang melibatkan masyarakat setempat dan telah memberikan manfaat ganda.
Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, menjelaskan bahwa Taman Laut Pandanan merupakan salah satu lokasi dalam program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN IP UBP Jeranjang. Program ini fokus pada perbaikan kerusakan terumbu karang akibat praktik penangkapan ikan yang merusak, seperti pengeboman dan pencongkelan terumbu karang, serta pengelolaan sektor pariwisata di area tersebut.
"Program Pandanan Marine Techno Park kami mencakup perbaikan ekosistem laut dan manajemen wisata. Kami telah melakukan berbagai kegiatan, mulai dari rehabilitasi terumbu karang hingga pengelolaan operator jasa wisata," ungkap Edwin.
Baca JugaPLN Enjiniring Kembangkan Pasar Oksigen Rendah Karbon, Tim GOXY Raih Juara III di HLN ke-79
Dalam melaksanakan program pemulihan Taman Laut Pandanan, PLN Indonesia Power UBP Jeranjang bekerja sama dengan Kelompok Masyarakat Pengawas (POKMASWAS) Pandanan. Kegiatan yang dilakukan termasuk Blue Reef Revival, yang melibatkan pembuatan kebun bibit karang, transplantasi karang, penelitian dan pengembangan, pembuatan media transplantasi, serta pemeliharaan terumbu karang. Selain itu, kegiatan Blue Economy Pandanan meliputi penyediaan material dan infrastruktur wisata, promosi paket wisata, serta peningkatan kapasitas masyarakat.
"Kami juga meningkatkan kapasitas masyarakat dengan memberikan sertifikasi selam untuk mendukung pariwisata bawah laut, serta pelatihan dalam digital marketing untuk memperluas pemasaran dan menarik lebih banyak wisatawan," tambah Edwin.
Untuk mempercepat perbaikan terumbu karang, PLN IP UBP Jeranjang berencana melibatkan lebih banyak instansi. Dari 30 hektar terumbu karang yang rusak, saat ini hanya sekitar 800 meter persegi yang telah diperbaiki.
Ketua POKMASWAS Pandanan, Muhammad Syukur, mengungkapkan bahwa terumbu karang di Taman Laut Pandanan mengalami kerusakan parah akibat penangkapan ikan yang merusak pada tahun 1990-an. Masyarakat kemudian tergerak untuk melakukan perbaikan melalui transplantasi karang. "Kerusakan terumbu karang menyebabkan hanya sekitar 20 persen yang tersisa. Kami berupaya memperbaiki kondisi tersebut," jelas Syukur.
Syukur juga mengungkapkan bahwa PLN Indonesia Power UBP Jeranjang telah memberikan banyak dukungan dalam memperbaiki ekosistem terumbu karang dan mengembangkan sumber daya manusia untuk meningkatkan layanan pariwisata. "Program pembinaan yang diberikan sudah cukup lengkap, mencakup pengembangan SDM, peralatan, dan fasilitas," katanya.
Menurut Syukur, pembinaan ini telah memberikan dampak positif, dengan perbaikan ekosistem bawah laut yang semakin beragam, yang dapat menarik wisatawan lokal dan internasional. Peningkatan kunjungan wisatawan berdampak pada ekonomi lokal dan penciptaan lapangan kerja baru. Tarif perjalanan wisatawan adalah 350 ribu rupiah per kunjungan, dengan rata-rata delapan perjalanan per bulan.
"Para wisatawan datang untuk melihat pertumbuhan karang dan penyu. Bahkan, saya baru-baru ini diminta testimoni oleh wisatawan asing," tutup Syukur.
Untuk berita lebih lanjut tentang PLN Indonesia Power, kunjungi portal mereka di www.plnindonesiapower.co.id.
Redaksi
news.energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
PublikaLabs dan FORPAIP Sukses Gelar Workshop Content Creator 2024 di Depok
- Minggu, 27 Oktober 2024
Berita Lainnya
RUPS PLN Tetapkan Empat Komisaris Baru dan Perpanjang Dua Jabatan Direksi
- Kamis, 14 November 2024