Komitmen PLN IP dalam Mengurangi Emisi Karbon, Melalui Carbon Trading
- Jumat, 17 Mei 2024
PLN Indonesia Power (PLN IP) memiliki komitmen untuk mendukung upaya pemerintah dalam mengurangi emisi dan mempercepat peralihan ke energi yang lebih bersih, dengan menggunakan perdagangan karbon. PLN IP juga berencana untuk meningkatkan penjualan dua kali lipat dibandingkan dengan tahun 2023.
Menurut Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, perdagangan karbon adalah bagian dari strategi bisnis yang inovatif untuk membantu mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060. Pada tahun 2023, PLN Indonesia Power telah berhasil melakukan perdagangan karbon sebesar 2.428.203 ton CO2, dan mereka berencana untuk meningkatkannya dua kali lipat di tahun-tahun berikutnya.
Unit-unit pembangkit listrik PLN Indonesia Power yang berkontribusi pada perdagangan karbon di tahun 2023 termasuk 10 PLTU, di antaranya PLTU Suralaya, PLTU Banten 1 Suralaya, PLTU Adipala, dan lain-lain. PLTU Suralaya menjadi penyumbang terbesar dengan penurunan emisi sekitar 1,5 juta ton CO2.
Baca JugaTJSL & CSR Awards 2024: PLN Enjiniring Unggul dengan Penghargaan Platinum Star 5 Berkat Program CSR
Edwin menyatakan bahwa pencapaian dan target perdagangan karbon PLN IP ini bertujuan untuk mendukung Pemerintah dalam mencapai Target Kontribusi Nasional (NDC) pada tahun 2030 dan Net Zero Emissions pada tahun 2060. Dengan melaksanakan perdagangan karbon, PLN Indonesia Power berkontribusi dalam upaya untuk mengurangi dampak perubahan iklim dan kerusakan lingkungan.
PLN Indonesia Power juga berupaya untuk terus bekerja sama dengan berbagai pihak untuk meningkatkan penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) secara nasional melalui perdagangan karbon.
Redaksi
news.energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Berdampak Signifikan, Program CSR PLN Borong Penghargaan di Asian Impact Awards 2024
- Sabtu, 28 September 2024
Empat Tahun Jalankan Transformasi, Nilai Aset PLN Tembus Rp1.691 Triliun
- Jumat, 27 September 2024