PLN (UIT JBB) Dukung Transisi Energi dengan Digitalisasi Pengelolaan Material

Senin, 18 November 2024 | 16:53:34 WIB

Menes – PT PLN (Persero) terus berupaya meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasionalnya melalui langkah inovatif. Salah satu terobosannya adalah peluncuran program Material Return and Warehouse Inventory (MRWI) di Gardu Induk Menes, Labuan, Banten. Program ini menjadi bagian dari inisiatif transformasi digital PLN untuk mengelola material kelistrikan secara lebih terintegrasi.

Program MRWI merupakan sistem berbasis digital yang dirancang untuk memantau dan mengatur seluruh siklus hidup material, mulai dari penerimaan hingga penghapusan. Dengan penerapan sistem ini, PLN dapat melacak stok material secara real-time, mempercepat pengadaan, dan mengurangi biaya operasional.

Menurut Jarot Setyawan, General Manager PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Barat (UIT JBB), langkah ini merupakan bagian penting dari digitalisasi PLN. "MRWI memungkinkan pengelolaan material yang lebih efisien dan efektif, memberikan dampak positif pada performa perusahaan sekaligus pelayanan kepada pelanggan," ujar Jarot.

Sebagai bagian dari Transformasi 2.0 Moonshot Smart Supply Chain and Material Management, program MRWI menjadi pilar dalam digitalisasi logistik PLN. Implementasi awal melalui aplikasi SCM Marketplace (SMAR) telah diterapkan di seluruh unit transmisi. Selain itu, aplikasi Aplikasi Gudang Online (AGO) yang digunakan di Gudang Menes juga telah diintegrasikan untuk mendukung efisiensi dan akurasi pengelolaan material.

Ova Kurniawan, Executive Vice President Perencanaan Strategis Transmisi, menjelaskan bahwa digitalisasi ini mencakup pendataan teknis, klasifikasi material eks operasi, hingga pengelolaan fisik material. "Aplikasi AGO kini diterapkan pada fungsi transmisi untuk meningkatkan efisiensi dan ketepatan pengelolaan material," kata Ova.

Direktur Transmisi dan Perencanaan Sistem, Evy Haryadi, menekankan pentingnya program MRWI sebagai tonggak penting dalam transformasi logistik PLN. “Program ini membantu memetakan ketersediaan material cadangan yang dapat diandalkan saat terjadi gangguan, sekaligus mengoptimalkan pemanfaatan aset. Pada tahap berikutnya, fokus kami adalah pada pengelolaan Aktiva Tetap Tidak Beroperasi (ATTB),” jelasnya.

Ia juga menyebut bahwa optimalisasi gudang ATTB Menes telah menunjukkan potensi penghematan melalui pemanfaatan material yang masih layak. "Program ini memberikan pandangan menyeluruh terhadap siklus hidup material, mulai dari pengadaan hingga penghapusan, sekaligus membantu kami mengelola aset dengan lebih baik," tambah Evy.

Melalui inisiatif ini, PLN terus menunjukkan komitmennya terhadap transformasi digital, efisiensi operasional, serta penerapan prinsip ESG (lingkungan, sosial, dan tata kelola) dalam mendukung transisi energi berkelanjutan.

Terkini