Hydrogen Refuelling Station PLN Indonesia Power: Inovasi untuk Mengurangi Emisi Karbon

Rabu, 24 Juli 2024 | 16:25:55 WIB

JAKARTA - PLN Indonesia Power (PLN IP) telah membuat terobosan signifikan dalam penggunaan energi bersih, terutama di sektor transportasi. Salah satu inovasinya adalah pembangunan stasiun pengisian kendaraan hidrogen, atau Hydrogen Refuelling Station (HRS), yang kini menarik perhatian Pemerintah Australia.

Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, berkomitmen untuk mendukung transisi energi dengan menyediakan energi alternatif yang rendah emisi melalui HRS untuk kendaraan berbahan bakar hidrogen. Ini dianggap sebagai langkah efektif untuk mengurangi emisi karbon, mengingat sektor transportasi menyumbang 44 persen dari total emisi karbon di Indonesia.

"Hidrogen adalah energi dengan emisi yang sangat rendah. Dengan adanya HRS, kita mendukung transisi energi yang mendukung Indonesia mencapai target Net Zero Emission pada 2060," ujar Edwin.

HRS pertama di Indonesia, milik PLN Indonesia Power, juga menjadi objek studi bagi delegasi dari Department of Climate Change, Energy, the Environment and Water (DCCEEW) Kedutaan Besar Australia.

Selain mengunjungi HRS, delegasi DCCEEW juga memperoleh informasi tentang Hydrogen Generator dan Hydrogen Center, yang merupakan pusat pelatihan terkait hidrogen.

Edwin yang hadir saat kunjungan tersebut menjelaskan bahwa HRS di Senayan, Jakarta, dilengkapi dengan teknologi canggih yang memastikan proses pengisian aman dan efisien. Teknologi ini termasuk sensor pintar yang dapat mendeteksi kebocoran dan memutus aliran gas secara otomatis jika terdeteksi masalah.

Mr. David Fredericks, Secretary DCCEEW, mengungkapkan kekagumannya terhadap pencapaian PLN Indonesia Power dalam membangun stasiun pengisian bahan bakar hidrogen pertama di Indonesia. Menurutnya, pemanfaatan hidrogen untuk kendaraan adalah pencapaian luar biasa dan menunjukkan komitmen PLN IP terhadap masa depan energi terbarukan di Indonesia.

"Ini adalah pencapaian yang sangat mengesankan. Kami pikir PLN IP seharusnya sangat bangga dengan seberapa cepat mereka berhasil membangun fasilitas ini dan komitmen mereka terhadap hidrogen sebagai bagian dari masa depan energi terbarukan Indonesia," kata Fredericks.

Hidrogen untuk HRS di Senayan dipasok dari 22 GHP milik PLN. Selain 21 GHP yang sudah ada, PLN juga menambah 1 GHP di PLTP Kamojang, dengan total produksi 203 ton green hydrogen per tahun. Dari jumlah tersebut, 75 ton digunakan untuk operasional pembangkit, dan 128 ton untuk kendaraan hidrogen.

Produksi green hydrogen ini cukup untuk mendukung 438 mobil dalam setahun, dengan asumsi setiap mobil menempuh jarak 100 km per hari. Penggunaan hidrogen sebagai bahan bakar bersih juga dapat menghemat impor BBM hingga 1,59 juta liter per tahun dan mengurangi emisi hingga 4,15 juta ton CO2 per tahun.

Keberhasilan ini merupakan salah satu dari banyak pencapaian transformasi PLN IP di bawah kepemimpinan Menteri BUMN Erick Thohir. PLN IP akan terus fokus pada energi baru terbarukan dan pengurangan emisi karbon untuk mencapai target Net Zero Emissions 2060, sejalan dengan visi PLN untuk menjadi perusahaan berkelas dunia menuju Top Fortune Global 500.

Terkini