Panduan EBT yang Inovatif: PLN Enjiniring Memimpin

Rabu, 03 Juli 2024 | 19:50:15 WIB

JAKARTA -PT PLN Enjiniring, bekerja sama dengan Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (UI), memimpin upaya penting untuk mempercepat transisi energi dalam sektor ketenagalistrikan Indonesia. Ini diungkapkan dalam Focus Group Discussion (FGD) yang berlangsung pada 12 Juni 2024 di Hotel Borobudur, Jakarta, dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk akademisi, praktisi industri, dan pembuat kebijakan.

Tujuan kegiatan ini adalah untuk mengembangkan panduan dan rujukan dalam mengevaluasi kelayakan ekonomi pembangkit dan Energi Baru Terbarukan (EBT), untuk mendukung implementasi kebijakan transisi energi yang lebih efektif dan berkelanjutan. Panduan ini dirancang dengan mempertimbangkan aspek teknis, ekonomi, dan keberlanjutan lingkungan.

Salah satu pembicara dalam FGD adalah Kurnia Rumdhony, Direktur Pemasaran dan Pengembangan Usaha PT PLN Enjiniring, yang menyoroti peran krusial perusahaan dalam memajukan infrastruktur pembangkit EBT di Indonesia. Dengan menggunakan teknologi terkini, PT PLN Enjiniring berkomitmen untuk mempercepat adopsi energi bersih sebagai bagian integral dari strategi nasional.

Pembicara lain dalam diskusi termasuk Prof. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Dr. Ir. Agus Puji Prasetyono dari Dewan Energi Nasional (DEN) RI, dan Prof. Ir. Purnomo Yusgiantoro dari Purnomo Yusgiantoro Center (PYC). Diskusi ini dipandu oleh Senior Peneliti LPEM FEB UI, Widyono Soetjipto, Ph.D., yang menekankan pentingnya panduan yang akurat dan komprehensif dalam mengevaluasi investasi pembangkit EBT.

Dengan terus mengembangkan infrastruktur yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, PT PLN Enjiniring berperan kunci dalam mewujudkan visi Indonesia sebagai pemimpin global dalam energi terbarukan. Langkah ini tidak hanya mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan tetapi juga memberikan solusi konkret terhadap tantangan lingkungan global.

Halaman :

Terkini